Segala
sesuatunya berhulu pada pandangan-hidup. Kita akan menganut prinsip-hidup yang
bersesuaian dengannya, dan Kitapun akan menganut pola-pikir yang bersesuaian
dengan prinsip-hidup Kita itu. Oleh karenanya berhati-hatilah di dalam
mengadopsi sebentuk pandangan-hidup tertetu. Ia akan secara signifikan sangat
menentukan jalan-hidup Anda secara keseluruhan. Apapun agama yang kita anut
lantaran kelahiran, awalnya, kita mungkin belum punya sebentuk pandangan-hidup
tertentu yang pasti. Kita masih menjalani hidup secara coba-coba, dengan
meraba-raba. Di dalam menjalaninya selama ini, mungkin kita telah
tabrak-sana-tabrak-sini, sampai dengan menemukan sebentuk pandangan-hidup yang rasanya
cocok, sesuai dengan kondisi fisiko-mental kita. Namun, kita mesti selalu ingat
kalau kendati sesuatu rasanya cocok , ia
belum tentu juga baik buat kita. Apa yang kita perlukan untuk menjalani hidup
ini bukanlah yang rasa ya cocokatau yang
kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan buat kita dan orang
lain; bahkan bila mungkin, ia juga bisa mendatangkan kebaikan buat
sebanyak-banyaknya orang. Disinilah kita perlu amat berhati-hati.
Kondisi
fisiko-mental kita selalu berubah-ubah. Sesuatu yang tadinya terasa amat cocok,
bisa berubah drastis kini; sesuatu yang kini terasa amat cocok, bisa samasekali
tidak cocok besok. Sementara itu pandangan-hidup tidaklah bisa serta-merta
dirubah-rubah untuk selalu disesuaikan dengannya. Sekedar untuk bisa menerima
dan meresapi suatu pandangan-hidup tertentu saja, tidaklah mudah dan butuh tak
sedikit waktu. Singkatnya, kita hendak mengadopsi sesuatu yang tidak sekedar rasanya cocok , namun yang jelas-jelas baik buat kita dan
sebanyak-banyaknya orang. Tapi jangan salah lagi disini; sesuatu yang baik
buat sebanyak-banyaknya orang, bukan saja belum tentu baik juga buat kita,
namun ia tidak berarti bahwa kita harus ikut-ikutan menganut pandangan-hidup
yang dianut oleh banyak orang. Sebab, sangat boleh jadi mereka menganutnya
hanya lantaran terlahir dan terjebak di lingkungan penganut pandangan-hidup
itu, atau sekedar ikut-ikutan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar