TUGAS SOFTSKILL
TEORI ORGANISASI UMUM 1
AUDITYA MUFIANO H. PUTRA
11111293
2KA36
BAB I
·
Teori
Kepimpinian
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang
pemimpinditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
pemimpin itu.
·
Teori
Komunikasi
Pespektif ini berangkat dari prinsip sebab-akibat atau hubungan kausal. Rumusan
umum dari prinsip ini antara lain dicerminkan dalam pernyataan hipotesis
·
Teori
Motivasi
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan
beberapa teori tentang motivasi
·
Teori
Konflik
Konflik Dilihat dari Posisi Seseorang
dalam Struktur Organisasi
·
Teori
Pengembangan Karier
kebanyakan orang yang merasa ideal
dengan model Linier merasa kesulitan untuk mendefinisikan arti lain kesuksesan
selain berada di puncak karir. Di Amerika Serikat khususnya, konsep
sukses dalam model Linier seperti telah menjadi tolak ukur kesuksesan diatas
kesuksesan lainnya, dan hal ini seperti telah mengakar dalam budaya masyakarat
disana.
BAB
2
·
Teori
Kepimpinan Menurut Sondang P Siagian
Ciri-ciri ideal yang perludimiliki pemimpin menurut Sondang
P Siagian (1994:75-76) adalah: Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas,obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;- sifat
inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri
relevansi,keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan
menjadipendengar yang baik, kapasitas integratif;- kemampuan untuk bertumbuh
dan berkembang, analitik, menentukan skalaprioritas, membedakan yang
urgen dan yang penting, keterampilan mendidik,dan
berkomunikasi secara efektif
·
Teori
Komunikasi Covering Law
Menurut Dray penjelasan Covering
Law Theories didasarkan pada dua asas:
a. Teori berisikan penjelasan yang berdasarkan pada keberlakuan umum/hukum
umum.
b. Penjelasan teori berdasarkan analisis keberaturan. Dalam Covering Law
Theories terdapat tiga macam penjelasan:
Deductive-Nomological (D-N), penjelasan terbagi atas dua bagian, yaitu objek
penjelasan (apa yang dijelaskan) dan subjek penjelasan (apa yang menjelaskan).
Contoh semua X . . adalah Y. X dan Y bersifat universal.
Deductive-Statistical (D-S), berdasarkan prinsip probabililstik dalam ststistik.
Formulanya dapat dirumuskan sebagai berikut: P (X,Y)=R, menyatakan R menunjukan
bahwa proporsi X bersama Y bisa sama dengan R.
Inductive-Statistical (I-S), prisipnya sama dengan D-S, bedanya subjek
penjelasan dijadikan pendukung induktif untuk menerangkan objek penjelasan.
Contoh; P (T,R) = 0,90. Prinsip Covering
·
Teori
Motivasi Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow, pada dasarnya karyawan bekerja
untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut:
· Kebutuhan fisiologis.
· Kebutuhan rasa aman.
· Kebutuhan social.
· Kebutuhan harga diri.
· Kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat hierarkis, yaitu suatu kebutuhan
akan timbul apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah dipenuhi. Setelah
kebutuhan fisiologis seperti pakaian, makanan dan perumahan terpenuhi, maka
kebutuhan tersebut akan digantikan dengan kebutuhan rasa aman dan seterusnya.
Sehingga tingkat kebutuhan seseorang akan berbeda-beda dalam bekerja. Seseorang
yang kebutuhan hanya sekedar makan, maka pekerjaan apapun akan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
·
Teori
konflik Winardi
Winardi
(1992:174) membagi konflik menjadi empat macam, dilihat dari posisi seseorang
dalam struktur organisasi. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Konflik vertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki
kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. Misalnya, antara atasan dan
bawahan.
2) Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang memiliki
kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. Misalnya, konflik antar
karyawan, atau antar departemen yang setingkat.
3) Konflik garis-staf, yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang
biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi
sebagai penasehat dalam organisasi.
4) Konflik peran, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih
dari satu peran yang saling bertentangan. Di samping klasifikasi tersebut di
atas, ada juga klasifikasi lain, misalnya yang dikemukakan oleh Schermerhorn,
et al. (1982), yang membagi konflik atas: substantive conflict, emotional
conflict, constructive conflict, dan destructive conflict.
·
Teori
Pengembangan Karier Rivai dan Sagala
pengembangan karir milik Rivai dan Sagala (2009) dimana
pernyataan-pernyataan disusun
untuk mengukur apakah
perusahaan
telah menciptakan kondisi yang menunjang upaya-upaya individu untuk
mewujudkan
perencanaan karirnya, di mana di dalamnya juga mencakup upaya
perusahaan
dalam menciptakan kesadaran individu akan pentingnya mengetahui
sasaran karir,
serta langkah-langkah yang perlu diketahui oleh individu karyawan untuk
mencapai
sasaran karir tersebut.
Namun
komponen bawahan yang mempunyai peran kunci (key subordinate)
tidak
dipergunakan, karena hubungan antara atasan dan bawahan sudah terwakili oleh
aspek
loyalitas organisasi serta aspek pembimbing dan sponsor.
KESIMPULAN
Dapat diakatan bahwa semua manusia bisa bertahan dalam dunia
kerja asalkan mereka mau memotivasi kan diri mereka sendiri supaya
mereka dapat bertahan yang di hadapi dalam dunia
kerja.
Kita tahu bahwa manusia lama kelamaan akan dapat berfikir
dimana seharusnya ia dapat bertahan dalam dunia kerja, lalu dia akan dengan
sendirinya menentukan batasan – batasan dari konflik yang telah diterapkan oleh
para karyawan lainya.
Menyadari bahwa dalam lingkungan kerja itu sendiri butuh
penyesuaaian, sesuai teori diatas kita dapat ambil garis besar
Daftar Pustaka